Inilah Pernyataan Kades Ujungrusi Terkait 26 KKS Yang Tidak Tersampaikan ke KPM
TEGAL - Bantuan Sosial (Bansos) yang bersumber dari Kementerian Sosial (Kemensos) RI seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) sudah bisa di rasakan manfaatnya oleh masyarakat dan ada juga yang belum bisa merasakan manfaatnya oleh masyarakat,seperti halnya dengan warga Desa Ujungrusi Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal.
Dari penelusuran tim media terkininews.com ke Desa Ujungrusi Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal ada puluhan warga yang tidak memegang Kartu ATM untuk Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang di sebut Kartu Keluarga Sejahtera (KKS),padahal puluhan warga tersebut sudah terdaftar dan dulunya sudah pernah mengambil bantuan tersebut saat berbentuk sembako.
Kepala Desa Ujungrusi Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal Kadarisman saat di temui di Balaidesa Ujungrusi mengatakan terkait hal tersebut dirinya mengatakan tidak mengetahui persis yang mengetahui itu semua pendamping, soalnya bantuan tersebut bersumber dari pusat dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN),Kamis (24/4/2025).
"Silahkan datang saja ke Balaidesa Ujungrusi bagi warga yang mengalami masalah tersebut dan nantinya bisa di buktikan di situ apakah ada salah satu perangkat Desa yang menyelengkan dana tersebut apa tidak ada,dan dirinya tidak akan menutup - nutupi karena itu perlakuan personil bukan saya",tandas Kadarisman.
Dirinya mengatakan lima hari lalu meminta data kepada pendamping dan pendamping PKH tersebut menyerahkan datanya,dan yang 26 Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) di serahkan kepada dirinya dari pihak pamong di antaranya 23 kartu tersebut dari pamong yang berinisial ME dan 3 kartu dari pamong AS dan dari penyerahan tersebut dirinya membuat dua berita acara penyerahan KKS tersebut,ungkap Kadarisman.
Sejumlah 26 Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) tersebut setelah di cek yang ada saldonya cuma 3 kartu saja yang berasal dari pamong ME dan yang dari pamong AS itu kartunya kosong semua,dan dari 3 kartu itu yang berisi setelah di cek Keluarga Penerima Manfaat (KPM) itu orangnya sudah meninggal semua.
Kemungkin yang 26 KPM tersebut tidak memegang KKS dulunya itu pernah ada kolektif waktu di Kaliwadas,soalnya saat itu kebanyakan pengambilnya orang lanjut usia sehingga konsekuensinya KPM mendingan di jadikan satu saja jadi enak satu pintu.
Lanjut Kadarisman,nantinya pihak Desa Ujungrusi ada rencana akan mengumpulkan 26 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) tersebut sesuai dengan data yang ada di Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) di Balaidesa Ujungrusi,beserta pamong dan pendampingnya dan nantinya akan di jelaskan secara gamblang dan terbuka apa adanya, pungkasnya.