Meniti Deburan Ombak

Diterbitkan oleh pada Senin, 13 Oktober 2014 18:25 WIB dengan kategori Karimun dan sudah 1.549 kali ditampilkan

KARIMUN - Siapa yang tidak kenal dengan H. Nurdin Basirun, oran nomor satu di Kabupaten Karimun tersebut lahir di Pulau Moro pada tanggal 7 Juli 1957. Pada saat itu Pulau Moro merupakan sebuah kecamatan di Kabupaten Kepulauan Riau, Propinsi Riau.

 

Namun semenjak pemekaran pada tahun 2000, Kecamatan Moro masuk kedalam wilayah Kabupaten Karimun, Propinsi Kepulauan Riau. 

 

Nurdin putra pasangan Bapak Basirun dan Ibu Nuriah, Nurdin kecil selalu pindang tempat tinggal, di karena ayahnya seorang guru SD pada saat itu. Nurdi yang dilahirkan pada hari dimana orang-orang menyamput hari raya idul adha. 

Dimasa detik-detik ia akan dilahirkan oleh sang ibunya bertepatan dengan sore menjelang lebaran idul adha, semua orang seisi rumah sibuk mempersiapkan makanan untuk berhariraya, tak terkecuali kue tradisional bolu.  

 

"Ketika waktu sekitar magrib orang tengah sibuk membuat kue bolu maka ibu saya pun melahirkan saya. Sehingga orang-orang kampung memberikan gelar kepada saya dengan nama Awang Bolu," ucap Nurdin seraya berseloroh.

 

Nurdin Basirun dalam bukunya Meniti Deburan Ombak yang merupakan biografi orang nomor satu di Kabupaten Karimun itu menjadi perbincangan hangat pada pagi tadi di Masjid Agung Karimun, dalam bedah buku yang digelar oleh Lembaga Penelitian dan Kajian Islam (LPKI) Kabupaten Karimun, Senin (13/10).

 

Buku biografi Nurdin tersebut sengaja ditulis oleh  Helmi yang juga merupakan pegawai negeri di lingkungan Pemkab Karimun. Acara tersebut juga menghadirkan abang kandung Nurdin yakni Sabari Basirun, kemudian pamannya Badru.

 

Wakil Bupati Karimun H.Aunur Rafiq dalam membuka kegiatan tersebut mengatakan, buku yang berjudul Meniti Deburan 

Ombak itu menceritakan kisa seorang Nurdin Basirun yang dari tidak ada apa-apa sampai menjadi orang yang punya pengaruh besar dan saat ini menjadi Bupati Karimun.

 

"Bahkan kalau Bupati tidak mengajak saya untuk menjadi pasangannya (Wakil Bupati) mungkin sampai saat ini saya tidak menjadi Wakil Bupati Karimun dan saya pun tidak ada apa-apanya," kata Rafiq dalam membuka acara tersebut secara resmi.

 

Buku tersebut menurut Rafiq, sangat cocok untuk dijadikan sebagai motivasi khususnya bagi para pemuda. Karena kegigihan seorang Nurdin Basirun mampu menjadi orang nomor satu di bumi berazam.