Legislator Fraksi Hanura Angkat Bicara Soal Tudingan Pengunjuk Rasa

Diterbitkan oleh pada Jumat, 19 Februari 2016 07:22 WIB dengan kategori Sponsor dan sudah 1.003 kali ditampilkan

MAKASSAR -? Terkait tudingan pengunjuk rasa terhadap dirinya tersebut yang menuntut H.M. Yunus Hj mundur sebagai anggota DPRD karena diduga melakukan penghinaan terhadap kelompok tertentu. ketua fraksi Hanura DPRD Makassar Muhammad H.M. Yunus Hj akhirnya menanggapi aksi unjuk rasa yang terjadi di DPRD Makassar,

 

 

Menanggapi hal tersebut, Yunus langsung membatah tuduhan tersebut. Menurutnya, tudahan pengunjuk rasa tetang penghinaan yang dilakukan di Rumah Makan Ayam Goreng Sulawesi ‎ itu keliru.

 

" itu sama sekali fitnah, bahkan tuduhan itu terjadi tiga bulan lalu, kenapa baru sekarang di persoalkan, ada apa ini, " ujar Yunus, Kamis (18/02/2016).

 

Menurutnya, yang terjadi di Rumah Makan Ayam Goreng Sulawesi di bulan lalu itu tidak seperti apa yang dituduhkan. Pada pertemuan itu, Fraksi Hanura DPRD Makassar dan beberapa pengurus membicarakan program pemerintah kota Makassar. Sehingga ia tidak menampik jika gerakan ini merupakan gerakan pesanan untuk menjatuhkan dirinya di Muscab Hanura Makassar.

 

Sehingga ia tidak menampik jika gerakan ini merupakan gerakan untuk menjatuhkan dia di Musyawah Cabang Hanura Makassar nanti," Mau Muscab kenapa ada isu begitu, silahkan nilai sendiri, karena pembicaraan diisitu bersama fraksi Hanura tidak seperti apa yang dituduhkan, " jelasnya.

 

Sementara tindakan pengunjuk rasa juga agak sedikit berlebihan karena kesal tak bertemu dengan Yunus, massa kemudian mendatangi ruangan fraks Hanura yang juga berada dilantai tiga dan membuka paksa pintu ruangan fraksi dengan merusaknya dan mencoreti dinding ruangan menggunakan cat semprot kaleng kecil dengan tulisan H. Yunus penghianat bangsa.

 

Tak puas sampai disitu, massa kembali mengelilingi lantai tiga dan kembali mencoret dinding dibeberapa ruang fraksi diantaranya ruang fraksi nasdem, fraksi demokrat, dan PKS.

 

"Iya pintu fraksi hanura terkunci tapi mereka buka paksa kemudian menaikkan kursi diatas meja selanjutnya mencoret dinding tembok menggunakan cat semprot berwarna hitam. Setelah itu dia keliling kembali dan meninggalkan coretan di dinding tembok beberapa fraksi bahkan hingga didepan ruangan ketua DPRD Makassar, Farouk M Betta ,"kata beberapa pegawai setempat.

Kapolsek Rappocini, Kompol Muari mengatakan pihaknya menunggu laporan resmi dari sekretariat DPRD Makassar terkait adanya pengrusakan yang terjadi di beberapa ruang fraksi di DPRD Makassar. "Secara hukum pengrusakan terhadap fasilitas negara adalah sebuah pelanggaran namun kita tunggu resmi laporan dari sekretariat DPRD Makassar untuk dilakukan proses hukum ,"tukasnya.