Eks Teman Ahok Mengaku Curangi KTP, Inilah Reaksi Ahok

Diterbitkan oleh Redaksi pada Kamis, 23 Juni 2016 14:35 WIB dengan kategori Jakarta dan sudah 1.125 kali ditampilkan

Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan perlu waktu untuk membuktikan keterangan dari lima eks Teman Ahok. Para eks relawan Teman Ahok ini mengungkap dugaan manipulasi dalam mengumpulkan salinan KTP untuk mendukung Ahok.

"Makanya, saya bilang itu butuh verifikasi segala macem," kata Ahok di Balai Kota, Rabu, 22 Juni 2016. Ahok sendiri belum melihat dan mendengar langsung materi konferensi pers yang disampaikan oleh mantan Teman Ahok tersebut.



Lima eks Teman Ahok menggelar konferensi pers di depan puluhan wartawan di Kafe Dua Nyonya, Cikini, Jakarta Pusat, Selasa, 22 Juni 2016. Mereka mengungkap dugaan manipulasi dalam pengumpulan salinan KTP untuk mendukung Ahok.

"Kami bukan sakit hati, tapi makin hari pembohongan semakin muncul. Saya terpanggil karena masyarakat disuguhi politik kebohongan," ujar Richard Sukarno, salah seorang eks Teman Ahok, di Kafe Dua Nyonya, Cikini, Jakarta, Rabu, 22 Juni 2016.



Ahok mengatakan pihak manapun bisa mengaudit jika memang pengumpulan kartu tanda penduduk yang dijadikan sebagai syarat calon gubernur perseorangan bermasalah. "Silakan saja tanya sama mereka. 'Kan bisa diaudit kok," ujar Ahok.

Dalam prosedur pengumpulan salinan KTP, kata Gubernur Ahok, warga yang menyerahkan formulir dukungan akan dikirimi sebuah pesan singkat berupa konfirmasi bahwa salinan KTP dan formulir yang mereka serahkan sudah diterima oleh petugas.


Menurut Ahok, jika ada warga yang tiba-tiba dikirimi pesan konfirmasi, sementara ia tidak pernah menyerahkan formulir dan salinan KTP, maka si penerima seharusnya mengirimkan pesan protes pada pengirim pesan.

"Itu kan semua dikirim SMS. Kalau dikirimi SMS, mesti bales dong kalau kamu merasa enggak pernah ngirim. Iya kan? Jadi, kan sekarang semua ada notifikasi (konfirmasi) tuh. Kalau dapat notifikasi harus jawab," kata Ahok.



Adapun juru bicara Teman Ahok, Amalia Ayuningtyas, mengakui ada penggantian biaya operasional untuk kegiatan pengumpulan KTP. "Saya selalu bilang pada Teman Ahok, biaya operasional ini tidak akan bisa memperkaya diri tapi cukup untuk bolak-balik," katanya di Pejaten, Jakarta Selatan, 22 Juni 2016.

Menurut Amalia, tiga dari kelima orang yang menggelar konferensi pers soal dugaan manipulasi KTP itu sudah (dipecat) karena kualitas datanya. "Kalau kami jahat, KTP palsu itu bisa kami buka, kalau mereka (warga) menuntut (PJ) gimana? Kasihan juga." (tempo)