Madrasah Diniyyah Takmiliyah Asy - Syarif Desa Dukuhturi Gelar Haflah Akhirussanah dan Khotmil Quran
TEGAL - Ketika memasuki separuh bulan Sya'ban, pertanda Ramadhan segera tiba. Di waktu-waktu inilah beberapa pendidikan Islamiyah biasanya mengakhiri materi pendidikannya. Sehingga Sya'ban sering juga disebut sebagai akhir tahun pelajaran sebelum memasuki bulan suci Ramadhan.
Beberapa pendidikan seperti di tingkat Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPQ), Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA), Madrasah Diniyah Wustho (MDW), Madrasah Diniyah Ulya (MDU) dan seterusnya, biasanya pada bulan Sya'ban menggelar acara "Haflah Akhirussanah" atau "Imtihan".
Kepala Madrasah Diniyyah Takmiliyah Asy - Syarif Desa Dukuhturi Kecamatan Dukuhturi Kabupaten Tegal Ustadz Aliyah Toyib saat di temui di lokasi,Sabtu malam (15/02/2025) mengatakan Alhamdulillah tahun ini anak didik santri dari Madrasah Diniyyah Takmiliyah Asy - Syari bisa melaksanakan kegiatan Haflah akhirussanah dan khotmil Qur'an bisa terlaksana dengan lancar.
Bagi sebagian besar santri atau peserta didik, Haflah Akhirussanah merupakan moment yang sangat berarti, bahkan ditunggu-tunggu. Tak terkecuali oleh para wali santri dan masyarakat umum. Ya, karena pada moment inilah, berbagai macam prestasi, kreaksi serta unjuk gigi santri digelar.
"Alhamdulillah pelaksanaan Haflah tahun ini lebih banyak dibandingkan tahun kemarin, tahun kemarin yang di wisuda sejumlah 20 santri dan tahun ini yang di wisuda berjumlah 25 santri yang terdiri dari 9 santri perempuan dan 16 santri laki - laki", tandas Ustadz Aliyah.
Haflah Akhirussanah seolah menjadi ajang pembuktian akan pembelajaran yang selama ini diajarkan oleh para guru atau asatidz.
Ustadz Aliyah berharap kedepan, untuk para santri yang di wisuda supaya bisa mengamalkan ilmunya yang telah diterima selama belajar di Madrasah Diniyyah Takmiliyah Asy - Syarif supaya ilmunya bisa bermanfaat.
Semoga ilmu atau pelajaran yang di terima oleh para santri selama belajar di Madrasah Diniyyah Takmiliyah Asy - Syarif bisa bermanfaat untuk diri sendiri, keluarga dan masyarakat dan kelak bisa menjadi anak sholeh dan sholekha yang berbakti kepada kedua orangtuanya.pungkas Ustadz Aliyah.
Sementara itu Kyai Haji Abdul Latif dari Desa Sutrapranan Kecamatan Dukuhturi Kabupaten Tegal dalam tausyiyahnya yang di iringi musik oleh rebana Fatayat NU dari Desa Dukuhturi Kecamatan Dukuhturi Kabupaten Tegal menyucapkan Selamat kepada para santri santriwan yang telah di wisuda.
Dalam ajaran Islam, setelah umat manusia dicabut nyawanya, maka amalan yang ada di dunia akan terputus dan pahala yang mengikutinya pun terhenti. Seluruh harta kekayaan, pangkat, jabatan, anak maupun istri, atau hal-hal berbau duniawi akan ditinggalkan.
"Akan tetapi, ada 3 amalan yang tidak terputus pahalanya setelah meninggal dunia. Amalan tersebut di antaranya, yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak sholeh yang mendoakannya", tandasnya.
Sedekah jariyah sedekah yang dapat membawa manfaat bagi banyak orang. Pahala sedekah jariyah tidak akan terputus meski orang yang bersedekah telah meninggal dunia.
Ilmu yang bermanfaat dapat menjadi amalan yang tidak terputus pahalanya meski telah meninggal dunia. Ilmu yang bermanfaat diartikan sebagai ilmu yang memberi manfaat bagi diri sendiri dan orang lain serta membawa kebaikan dan kemaslahatan.
Doa anak yang sholeh tidak akan terputus pahalanya, bahkan setelah orang yang didoakan meninggal dunia. Anak sholeh adalah anak yang selalu berbakti, mengikuti nasihat orang tuanya selama tidak menuju pada maksiat, serta selalu mendoakan kedua orang tuanya.
Semoga para santri yang telah di wisuda kelak bisa mengamalkan ilmunya dan menjadi anak yang saleh dan salehah, berguna bagi agama nusa dan bangsa serta taat kepada kedua orang tua,ungkapnya.
Dirinya berharap untuk para orang tua santri supaya tidak berprasangka buruk kepada para guru atau asatidz yang mengajar karena kalo sampai memiliki sifat seperti itu,kelak anaknya yang belajar di Madrasah ilmunya tidak bakalan bermanfaat sampai kapan pun.