Gubernur Ansar Hadiri Sarasehan Geopolitik, Tegaskan Pancasila sebagai Fondasi Strategi Global

Diterbitkan oleh Redaksi pada Selasa, 20 Mei 2025 20:36 WIB dengan kategori Advertorial Jakarta dan sudah 178 kali ditampilkan

ADVERTORIAL - TERKININEWS.COM - Gubernur Kepulauan Riau, H. Ansar Ahmad, SE, MM, turut menghadiri Sarasehan Perubahan Geopolitik Dunia yang diselenggarakan di Gedung Nusantara IV, Kompleks MPR RI, Jakarta, Selasa (20/5) pagi.

Sarasehan ini merupakan forum strategis yang dihadiri oleh tokoh-tokoh nasional, menteri Kabinet Indonesia Maju, Panglima TNI, Kapolri, kepala daerah dari seluruh Indonesia, ketua DPRD provinsi, serta kepala Badan Kesbangpol tingkat provinsi.

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Ansar menekankan urgensi kolaborasi lintas sektor dalam menyikapi dinamika geopolitik yang semakin kompleks.

“Forum ini menjadi wadah penting untuk memperkuat ideologi Pancasila sebagai fondasi dalam merumuskan arah kebijakan luar negeri, keamanan nasional, dan strategi pembangunan ekonomi yang tahan terhadap gejolak global,” ujar Ansar.

Sarasehan ini digagas oleh MPR RI bekerja sama dengan BPIP (Badan Pembinaan Ideologi Pancasila) dan Center for Geopolitical Studies Indonesia (CGSI), mengangkat tema:
“Memperkokoh Ideologi Pancasila Menghadapi Tantangan Perubahan Geopolitik Global Menuju Indonesia Raya.”

Acara dibuka oleh Ketua MPR RI Ahmad Muzani yang menekankan peran vital Pancasila sebagai pilar jati diri bangsa di tengah gempuran arus globalisasi dan perubahan geopolitik yang cepat.

Kepala BPIP, Yudian Wahyudin, menambahkan bahwa kegiatan ini dirancang sebagai ruang diskusi lintas sektor dan daerah untuk memperkuat solidaritas kebangsaan dan merumuskan strategi bersama.

Sarasehan juga menghadirkan diskusi panel interaktif, membahas topik-topik seperti ancaman keamanan global, stabilitas geopolitik, dan dampaknya terhadap arah ekonomi nasional. Sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju turut menjadi narasumber.

Hasil sarasehan merumuskan beberapa rekomendasi strategis, di antaranya:

  1. Penguatan ketahanan ideologi dan jati diri bangsa.
  2. Sinergi antar sektor keamanan dan diplomasi.
  3. Perumusan kebijakan ekonomi yang tangguh menghadapi tekanan global.