Menemukan Kembali Semangat Hidup dari Hal-Hal Sederhana

Diterbitkan oleh Redaksi pada Senin, 26 Mei 2025 21:26 WIB dengan kategori Opini Suara Mahasiswa dan sudah 127 kali ditampilkan

OPINI
Oleh: Sabrinna Az Zahra

Mahasiswa Jurnalistik Politeknik Negeri Jakarta

Tuntutan tinggi, dan perubahan yang begitu cepat, banyak dari kita secara perlahan dan sering kali tanpa disadari mulai kehilangan arah dalam menjalani hidup. Setiap hari terasa seperti perlombaan yang tak pernah usai, di mana kita dituntut untuk selalu produktif, memenuhi ekspektasi sosial, dan menghadapi tekanan pekerjaan yang tak kunjung reda. Akibatnya, tidak sedikit individu yang terperangkap dalam rutinitas yang monoton dan kering akan makna. Kehidupan yang dijalani seolah menjadi sekadar daftar tugas yang harus diselesaikan, bukan lagi perjalanan yang dijalani dengan penuh kesadaran dan tujuan.

Saya sendiri pernah mengalami fase seperti itu. Hari-hari saya dipenuhi dengan rasa jenuh yang tak tertahankan. Setiap pagi terasa berat, bukan karena kurang tidur, tetapi karena tidak ada semangat untuk memulai hari. Aktivitas yang dulunya saya nikmati berubah menjadi beban. Saya menjalani hidup seperti robot bergerak, tetapi tanpa jiwa. Pada saat itu, saya berpikir bahwa mungkin saya membutuhkan perubahan besar, seperti berpindah tempat tinggal, mengganti pekerjaan, atau mengambil cuti panjang. Namun, ternyata bukan hal-hal besar seperti itu yang membawa saya keluar dari kegelapan batin.

Justru, titik balik yang saya alami hadir secara perlahan dari hal-hal kecil yang selama ini luput dari perhatian saya. Hal-hal sederhana seperti menyapa diri sendiri dengan penuh kasih saat bercermin, menyeduh secangkir teh hangat sambil menikmati keheningan pagi, atau meluangkan waktu untuk berjalan kaki tanpa tujuan jelas. Tindakan-tindakan kecil yang tampak sepele inilah yang secara mengejutkan mampu menyalakan kembali percikan semangat yang sempat padam. Saya mulai sadar bahwa makna hidup tidak selalu datang dari pencapaian besar, tetapi justru dapat ditemukan dalam momen-momen kecil yang kita jalani dengan penuh kesadaran dan keikhlasan.

Hal-Hal Sederhana yang Memantik Motivasi
Motivasi hidup bukan semata dorongan untuk meraih prestasi besar. Ia juga bisa tumbuh dari tindakan sehari-hari yang tulus dan personal. Seperti kata Abraham Maslow dalam teori kebutuhan aktualisasi dirinya, manusia bisa merasa utuh bukan hanya karena pencapaian, tetapi juga saat melakukan hal-hal bermakna meski kecil. Membantu orang lain, menikmati hobi lama, atau sekadar berjalan santai di pagi hari bisa menjadi sumber energi yang tak terduga.

Penelitian Suliwati dan Naqiyah Mukhtar (2021) dalam jurnal JURMIA juga menguatkan hal ini. Mereka menemukan bahwa motivasi spiritual, pengendalian diri, dan sikap tanggung jawab sangat berpengaruh terhadap etos kerja dan kebermaknaan hidup. Artinya, motivasi sejati bisa tumbuh dari dalam, bukan dari tekanan luar.

Kebiasaan Positif, Dampaknya Nyata
Saya mulai bangun pagi lebih konsisten sejak pandemi. Awalnya terpaksa, tapi lama-lama terasa manfaatnya. Hari-hari terasa lebih tertata, pikiran lebih jernih, dan perlahan semangat itu tumbuh kembali. Kebiasaan-kebiasaan kecil seperti ini ternyata berpengaruh besar.

Charles Duhigg dalam bukunya The Power of Habit menyebutkan bahwa perubahan hidup sering kali dimulai dari satu kebiasaan kunci. Dari sana, perubahan lain mengikuti. Henry Manampiring dalam Filosofi Teras juga menekankan pentingnya mengendalikan hal-hal yang bisa kita kontrol, alih-alih memusingkan yang di luar kendali. Prinsip Stoisisme ini membuat kita lebih tenang, dan ketenangan itu membuka ruang bagi motivasi untuk tumbuh.

Makna dan Spiritualitas dalam Keseharian
Bagi saya pribadi, merenungkan ayat-ayat Al-Qur’an memberikan ketenangan yang luar biasa. Buku Ayat-Ayat Motivasi karya Ali Abdullah menjadi teman di saat saya merasa rapuh. Nilai-nilai spiritual ternyata bisa menjadi jangkar yang menahan kita agar tidak hanyut dalam kegelisahan dunia modern.

Komunitas seperti Into The Light Indonesia juga menjadi pengingat pentingnya kesehatan mental. Program-program edukatif mereka membantu banyak orang, termasuk saya, untuk lebih sadar bahwa menjaga diri secara emosional adalah bagian penting dari menjaga semangat hidup.

Menghargai Langkah Kecil
Motivasi hidup tidak selalu datang dari gebrakan besar. Justru sering kali, ia hadir saat kita mulai menghargai rutinitas kecil, menyederhanakan harapan, dan memberi ruang bagi diri untuk bernapas. Kita tidak perlu selalu produktif. Kadang, cukup dengan menyeduh teh hangat sambil mendengarkan lagu favorit, kita bisa merasa hidup kembali.

Hidup yang bermakna bukan soal seberapa jauh kita melangkah, tapi seberapa sadar dan utuh kita menjalani setiap langkahnya. Saat kita belajar menemukan semangat dari hal-hal sederhana, kita sedang menciptakan versi terbaik dari diri kita—tanpa perlu menjadi siapa-siapa.

Referensi:
Setiawan, H. (2019). Manusia Utuh: Sebuah Kajian atas Pemikiran Abraham Maslow. Kanisius.

Suliwati, & Mukhtar, N. (2021). Analisis Pengaruh Motivasi Spiritual, Pengendalian Diri dan Sikap Tanggung Jawab terhadap Etos Mengajar serta Implikasinya pada Kebermaknaan Hidup dalam Perspektif Islam. JURMIA, 2(1).

Duhigg, C. (2019). The Power of Habit. Kepustakaan Populer Gramedia.

Manampiring, H. (2018). Filosofi Teras. Kompas Gramedia.

Abdullah, A. (2019). Ayat-Ayat Motivasi. Solusi Mitra Media.

Into The Light Indonesia. (n.d.).