Dampak Tekanan Orang Tua yang Berpisah pada Motivasi Hidup Anak
OPINI
Sisilia Rosadi
Mahasiswa Jurnalistik Politeknik Negeri Jakarta
Perceraian orang tua adalah sebuah peristiwa yang tidak hanya mengubah struktur keluarga, tetapi juga memberikan dampak psikologis yang mendalam bagi anak-anak yang terlibat. Dunia anak yang semula penuh dengan rasa aman dan kasih sayang tiba-tiba berubah menjadi penuh ketidakpastian dan kebingungan. Hal ini berpengaruh besar terhadap motivasi hidup dan perkembangan emosional mereka. Menurut penelitian yang dipublikasikan oleh Halodoc (2023), perceraian orang tua dapat meningkatkan risiko gangguan emosi, kecemasan, dan penurunan prestasi akademik pada anak. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami dampak nyata perceraian terhadap anak serta bagaimana hal tersebut memengaruhi motivasi hidup mereka ke depan.
Perceraian bukan hanya persoalan dua orang dewasa yang berpisah, tetapi juga membawa konsekuensi psikologis yang berat bagi anak-anak. Tekanan yang muncul dari situasi ini sering kali membuat anak merasa kehilangan, bingung, dan bahkan menurunkan rasa percaya diri mereka. Namun, dengan pemahaman dan dukungan yang tepat, anak-anak dapat belajar mengelola perasaan tersebut dan tetap termotivasi untuk meraih masa depan yang cerah.
1. Dampak Emosional Perceraian pada Anak
Perceraian orang tua dapat menyebabkan anak mengalami berbagai gangguan emosional seperti stres, kecemasan, dan perasaan kehilangan. Hal ini dikarenakan anak merasa dunianya yang selama ini aman tiba-tiba berubah drastis. Mereka sering bertanya-tanya, “Siapa yang akan merawat saya?”, “Apakah orang tua saya masih mencintai saya?”, dan “Bagaimana masa depan saya?” (Halodoc, 2023). Perasaan tidak aman ini dapat membuat anak menjadi pendiam, mudah marah, atau bahkan agresif sebagai bentuk pelampiasan tekanan batin.
2. Gangguan Perilaku dan Sosial
Selain dampak emosional, perceraian juga dapat memicu perubahan perilaku pada anak. Beberapa anak mungkin menjadi menarik diri dari lingkungan sosial, sulit bergaul, dan kehilangan kepercayaan diri. Ada pula yang menunjukkan perilaku agresif, seperti mudah marah atau berkelahi, sebagai cara mereka mencari perhatian dan mengekspresikan rasa sakit hati (Alodokter, 2024). Perubahan ini dapat memengaruhi prestasi sekolah dan hubungan sosial anak.
3. Risiko Masalah Kesehatan Mental
Perceraian orang tua juga meningkatkan risiko gangguan kesehatan mental pada anak, seperti depresi, gangguan kecemasan, dan bahkan ide atau percobaan bunuh diri. Penelitian dari ejournal.stital.ac.id (2021) menyebutkan bahwa kurangnya perhatian dan kasih sayang setelah perceraian dapat menimbulkan perasaan cemas, malu, dan resah yang berkepanjangan. Anak-anak yang tidak mendapatkan dukungan emosional yang cukup berpotensi mengalami gangguan psikologis serius.
4. Pengaruh Terhadap Motivasi Hidup Anak
Tekanan akibat perceraian orang tua dapat menurunkan motivasi hidup anak. Perasaan tidak aman dan kurangnya dukungan emosional membuat anak sulit untuk fokus pada tujuan dan cita-cita mereka. Namun, dengan bimbingan yang tepat, anak dapat belajar mengatasi trauma dan membangun kembali kepercayaan diri serta motivasi untuk meraih kesuksesan di masa depan (Halodoc, 2023).
5. Cara Mendukung Anak Menghadapi Perceraian Orang Tua
- Memberikan Dukungan Emosional: Orang tua dan lingkungan sekitar harus memberikan perhatian dan kasih sayang yang konsisten agar anak merasa aman dan dicintai.
- Membangun Komunikasi Terbuka: Anak perlu merasa bebas untuk mengungkapkan perasaan dan kebingungannya tanpa takut dihakimi.
- Menjaga Rutinitas: Menjaga aktivitas sehari-hari agar tetap stabil membantu anak merasa lebih aman dan terkontrol.
- Mencari Bantuan Profesional: Konseling psikolog atau terapi dapat membantu anak mengelola perasaan dan trauma akibat perceraian.
Perceraian orang tua memang membawa luka yang dalam bagi anak-anak, namun bukan akhir dari segalanya. Dengan dukungan yang tepat dan perhatian penuh, anak-anak dapat bangkit dari tekanan dan luka tersebut, membangun motivasi hidup yang kuat, dan meraih masa depan yang cerah. Jangan biarkan perceraian menjadi penghalang bagi mereka untuk tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang tangguh dan sukses. Seperti kata pepatah, “Luka hari ini adalah kekuatan untuk hari esok.” Mari kita jadikan dukungan dan kasih sayang sebagai obat penyembuh luka itu.
Sumber referensi:
Halodoc. (2023). Orang Tua Bercerai, Ini Dampak Psikologi pada Anak.
Alodokter. (2024). Dampak Psikologis yang Dialami Anak Broken Home.
Kompasiana. (2023). Dampak Psikologis Anak Akibat Perceraian Orang Tua.
Telemed IHC. (2024). Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Kesehatan Mental Anak.
???????