DP3AP2KB Lebak Gencarkan Program SAPA PUSPA, Wujudkan Perempuan Berdaya dan Anak Terlindungi

Diterbitkan oleh Redaksi pada Selasa, 14 Oktober 2025 21:13 WIB dengan kategori Banten Daerah Lebak dan sudah 49 kali ditampilkan

LEBAK - TERKININEWS.COM - Pemerintah Kabupaten Lebak melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) terus memperkuat komitmennya dalam upaya pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. Salah satu langkah strategis yang kini dijalankan adalah Program SAPA PUSPA (Sahabat Perempuan dan Anak – Partisipasi Publik untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak).

Program ini merupakan gerakan nasional yang digerakkan hingga ke tingkat desa dan kelurahan untuk membangun partisipasi aktif masyarakat dalam mencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak, serta mendukung lingkungan yang ramah dan aman bagi semua.

Kepala Bidang Pengarusutamaan Gender dan Pemberdayaan Perempuan (Kabid PUG & PP), Lia Nurlaila, S.sos mengatakan bahwa SAPA PUSPA merupakan bentuk kolaborasi nyata antara pemerintah dan masyarakat untuk menciptakan keluarga yang tangguh, perempuan yang berdaya, dan anak-anak yang terlindungi dari kekerasan maupun eksploitasi.

Program SAPA PUSPA menjadi ruang gerak bersama. Kami ingin masyarakat tidak hanya menjadi penerima manfaat, tetapi juga menjadi pelaku aktif dalam perlindungan perempuan dan anak di lingkungannya,” ujar Lia Nurlaila, S.sos di Rangkasbitung, Selasa (14/10/2025).

Menurutnya, keberhasilan pembangunan daerah tidak hanya diukur dari sektor infrastruktur, tetapi juga dari sejauh mana pemerintah mampu menciptakan masyarakat yang adil, setara, dan bebas kekerasan.

“Kami mendorong setiap desa dan kelurahan memiliki relawan SAPA sebagai garda terdepan dalam deteksi dini dan pendampingan terhadap kasus kekerasan,” tambahnya.

Ia menambahkan, bahwa program SAPA PUSPA dijalankan secara terpadu dengan PUSPAGA ‘Kemilau’ sebagai pusat layanan edukasi dan konseling keluarga di Kabupaten Lebak.

“Melalui SAPA PUSPA, kami menggerakkan masyarakat untuk menjadi sahabat bagi perempuan dan anak. Ini adalah gerakan moral dan sosial agar semua pihak terlibat aktif, baik dalam edukasi, pelaporan, maupun pendampingan korban kekerasan,” terang Lia Nurlaila.

Program SAPA PUSPA mencakup beberapa kegiatan utama, antara lain:

Sosialisasi perlindungan perempuan dan anak di tingkat kelurahan/desa,

Pembentukan dan pembinaan relawan SAPA,

Kampanye sosial “Perempuan Berdaya, Anak Terlindungi”,

Kolaborasi dengan sekolah, tokoh masyarakat, dan media lokal.

“Kami ingin menjadikan SAPA PUSPA bukan sekadar program, tetapi gerakan yang hidup di tengah masyarakat. Jika perempuan berdaya, keluarga akan kuat, dan anak-anak pun tumbuh dalam lingkungan yang aman dan bahagia,” tegas Lia.

DP3AP2KB juga berkomitmen menjadikan SAPA PUSPA sebagai bagian dari strategi menuju Kabupaten Lebak Layak Anak (KLA) dan Kelurahan Ramah Perempuan dan Peduli Anak (KRPPA).
Gerakan ini memperkuat upaya pemerintah daerah dalam menciptakan sistem perlindungan terpadu berbasis masyarakat.

Program SAPA PUSPA DP3AP2KB Lebak diharapkan menjadi motor penggerak perubahan sosial menuju Lebak yang berdaya, ramah, dan peduli terhadap perempuan serta anak.
Dengan sinergi lintas sektor, Lebak optimistis dapat menjadi kabupaten yang setara, tangguh, dan bebas kekerasan. Pungkasnya

KABIRO BANTEN - M. EPAN