Tagar #JusticeForArgo Menggema, Warganet Soroti Privilege Keluarga Tersangka

Diterbitkan oleh Redaksi pada Ahad, 1 Juni 2025 06:36 WIB dengan kategori Hukum Dan Kriminal Liputan Khusus dan sudah 334 kali ditampilkan

YOGYAKARTA — TERKININEWS.COM -  Publik media sosial terus menyoroti kasus kecelakaan maut yang menewaskan mahasiswa UGM, Argo Ericko Achfandi. Sorotan kini mengarah pada pelaku, Christiano Pengarapenta Pengidahen Tarigan, mahasiswa UGM lainnya, serta sosok ayahnya yang diduga memiliki pengaruh besar di dunia korporat.

Netizen, khususnya di platform X (dulu Twitter), mengungkap identitas ayah Christiano yang disebut berinisial SB Tarigan. Salah satu akun, @noturbro_, mengunggah tangkapan layar profil LinkedIn SB Tarigan yang memperlihatkan posisinya sebagai petinggi di sebuah perusahaan besar, yang diduga F*F Group.

Dalam unggahan tersebut, netizen juga menyebut bahwa tim pengacara dalam jumlah besar telah dikirim ke Yogyakarta untuk mendampingi Christiano. Hal ini memicu reaksi keras publik yang menuntut agar proses hukum berjalan jujur dan tanpa intervensi, termasuk dari pihak keluarga tersangka yang dianggap punya kekuasaan.

Salah satu cuitan viral menyindir sikap ayah Christiano yang dinilai kurang empati terhadap keluarga korban:

"Lebih logis dia ke Jakarta untuk menemui keluarga korban daripada ke Jogja membela anaknya."

Tagar #JusticeForArgo, #KeadilanUntukArgo, dan #UsutTuntasKasusBMW menjadi trending dan ramai digunakan sebagai bentuk solidaritas netizen terhadap keluarga Argo Ericko.

Sementara itu, kronologi kejadian kembali diulas. Argo mengendarai sepeda motor Honda Vario dari arah selatan menuju utara dan melambat untuk berputar balik di simpang tiga Dusun Sedan. Saat itu, mobil BMW bernomor polisi B 1442 NAC yang dikemudikan Christiano datang dari belakang dan menabraknya dari jarak dekat, hingga motor korban terpental dan mobil oleng menghantam Honda CR-V yang sedang parkir.

Argo mengalami luka parah di kepala, memar dan sobekan di tubuh, dan meninggal di tempat sebelum sempat mendapat pertolongan medis. Jenazahnya kemudian dibawa ke RS Bhayangkara Polda DIY.

Kasus ini kini menjadi perhatian publik luas, dengan desakan agar semua fakta dibuka dan pelaku diadili seadil-adilnya tanpa perlindungan dari kekuasaan keluarga.