Dua Anak Bangsa Tanpa Privilege, Kini Jadi Simbol Harapan di Hadapan Presiden

Diterbitkan oleh Redaksi pada Selasa, 30 September 2025 06:12 WIB dengan kategori Feature Headline dan sudah 716 kali ditampilkan

FEATURE - TERKININEWS.COM - Sebuah momen penuh haru dan inspirasi terjadi pada 29 September 2025, ketika Presiden RI Prabowo Subianto menghadiri acara akad massal 26.000 Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Di hadapan ribuan orang, Prabowo menyampaikan hormatnya kepada dua sosok yang mewakili mimpi besar rakyat kecil: Angga Budi Kusuma, mantan office boy, dan Ridwan alias Wawan, mantan ojek pangkalan.

Bagi Prabowo, perjalanan hidup keduanya adalah bukti nyata bahwa kerja keras, kejujuran, dan ketulusan mampu mengalahkan keterbatasan. “Saya jenderal, saya hormat sama kau,” ucap Prabowo sembari menekankan bahwa tanpa koneksi atau privilege, putra-putra bangsa ini mampu menciptakan perubahan besar.

Dari Seragam OB ke Seribu Rumah Rakyat

Angga Budi Kusuma, yang tujuh tahun lalu hanya dikenal sebagai office boy, kini menjelma menjadi Direktur Pesona Kahuripan Group. Sejak 2017, ia telah membangun hampir 15.000 rumah subsidi di kawasan Jadebotabek. Pada 2024, ia merilis 1.000 unit rumah, setahun kemudian 2.000 unit, dan menargetkan 5.000 unit pada 2026.

Perjalanannya mengingatkan banyak orang bahwa perumahan rakyat bukan sekadar bisnis, melainkan juga misi sosial: menyediakan atap bagi keluarga sederhana yang mendambakan hunian layak.

Dari Ojek Pangkalan ke Properti Bernilai Rp 150 Miliar

Berbeda latar, namun serupa semangat. Wawan, yang pernah menjadi ojek pangkalan dan asisten rumah tangga pada 2008, kini berdiri sebagai pengusaha sukses di sektor properti. Pada 2024, ia membangun 2.400 rumah subsidi di Serang, Banten, dilanjutkan 2.000 unit pada 2025, dengan proyeksi 6.000 rumah pada 2026.

Tanpa pinjaman bank, Wawan berhasil mengelola bisnisnya hingga menghasilkan keuntungan Rp 150 miliar. Namun, lebih dari sekadar angka, keberhasilan Wawan menunjukkan bahwa integritas bisa berjalan seiring dengan kesuksesan.

Lebih dari Sekadar Kisah Pribadi

Kisah Angga dan Wawan bukan hanya soal pencapaian individu. Dalam pandangan Prabowo, keduanya adalah cermin dari potensi bangsa: bagaimana rakyat biasa bisa menjadi motor ekonomi, sekaligus simbol harapan dalam program perumahan rakyat yang menjadi prioritas pemerintah.

Acara akad massal ini pun berubah menjadi panggung yang menegaskan visi besar: rumah rakyat bukan sekadar kebutuhan dasar, tetapi fondasi pertumbuhan ekonomi nasional dan keadilan sosial.

“Ini adalah transformasi. Dari keterbatasan menjadi kekuatan, dari perjuangan pribadi menjadi inspirasi nasional,” tutur Prabowo.