Jeritan Nelayan Kijang Kota (2) >>>>Meradang dengan Pukat Trawl
"BINTAN -Ahad (1/11), di rumah salah seorang Nelayan Gesit dengan panjang lebar menceritakan keluh-kesahnya dalam menjalani hidup dan kehidupan sebagai seorang nelayan."
BINTAN -Ahad (1/11), di rumah salah seorang Nelayan Gesit dengan panjang lebar menceritakan keluh-kesahnya dalam menjalani hidup dan kehidupan sebagai seorang nelayan.
Menurutnya, ada banyak kejanggalan-kejanggalan ketika berbicara masalah nelayan Kijang Kota khususnya yang terkait dengan masalah kesejahteraan yang selama ini belum mereka rasakan.
"Terus terang, selain kebutuhan sehari-hari kami juga tentunya menginginkan anak-anak kami sekolah ke jenjang yang lebih tinggi seperti kuliah. Namun apa daya untuk menyekolahkan anak di bangku SMP dan SMA kita saja serba sulit," imbuh Gesit.
Sementara itu, Koordinator Humas RNKK (Rukun Nelayan Kijang Kota), Manaf menyebutkan memang ada bantuan pemerintah untuk beasiswa anak nelayan, tetapi bantuan tersebut tidak pernah sampai ke kami hanya elit nelayan lah yang menerimanya.
"Kami yang berjuang mati-matian menangkap ikan di laut tidak pernah menerima langsung bantuan tersebut. Bagaimana ceritanya ini," kata Manaf. Selain bicara masalah pendidikan, sembari menghisap rokok, Manaf menceritakan bahwasanya ada pelanggaran batas wilayah operasi pukat trawl Nelayan asing yang jelas-jelas sangat merugikan mereka.
"Terus terang kami meradang dengan kapal pukat trawl itu, kami meminta pihak terkait untuk mengawasi dan tidak bermain mata dengan nelayan asing karena mendapatkan cukai," tambah Manaf.