10 Ribu Pelita Hiasi Malam 7 Likur

LINGGA - Kabupaten Lingga sebagai Bunda Tanah Melayu tahun demi tahun masih menjunjung tinggi tradisi malam 7 likur dengan terang benderang melalui menyalakan lampu pelita / teplok di sepanjang jalan dan setiap pintu gerbang. Lebih dari 10 ribu pel
LINGGA - Kabupaten Lingga sebagai Bunda Tanah Melayu tahun demi tahun masih menjunjung tinggi tradisi malam 7 likur dengan terang benderang melalui menyalakan lampu pelita / teplok di sepanjang jalan dan setiap pintu gerbang. Lebih dari 10 ribu pelita menghiasi diseluruh tempat di kabupaten Lingga.

Untuk kota Daik Lingga saja, pada malam 7 likur atau malam 27 Ramadhan yang bertepatan 5 September 2010 ini hampir diseluruh jalan di kelurahan Daik dihidupkan pelita dipinggiran jalan kiri - kanan belum lagi disetiap rumah warga juga memasang pelita.

Pemandangan ini tidak saja terlihat di Daik tapi juga hampir disemua kecamatan yang ada di Kabupaten Lingga.

Kepala dinas kebudayaan dan pariwisata Lingga Drs.Ishak,MM mengatakan bahwa staffnya sudah mendata pada tempat-tempat di ibukota kecamatan saja terdapat 63 buah pintu gerbang yang tersebar di 5 kecamatan. Kecamatan Lingga 22 buah, kecamatan Singkep 24 buah, Senayang 8 buah, Singkep Barat 7 buah dan Lingga Utara 4 buah.

Pendataan ini tidak termasuk di desa-desa yang jauh jangkauannya dan juga pulau-pulau yang juga memasang pintu gerbang yang sama, ungkap Ishak.

Dan biasanya juga pada malam 7 likur ini pada setiap pintu gerbang menyediakan makanan yang siap dimakan oleh siapa saja yang berkunjung untuk mencicipinya serta ada juga sebagian pengurus pintu gerbang menyediakan berbuka bersama.

Pemandangan setahun sekali ini diharapkan juga harus tetap dipertahankan serta menjadi daya tarik wisata untuk datang ke Lingga melihat tradisi yang indah ini, papar Ishak.

Pintu gerbang itu biasanya dihiasi dengan lampu pelita yang disusunan dengan berbagai bentuk sehingga kelihatan cantik dan juga ada pintu gerbang dengan tulisan kaligrafinya.***