DBD di Karimun Terus Meningkat Tembus Angka 255 Kasus
KARIMUN--Kecamatan Karimun yang merupakan wilayah terbanyak terkena wabah demam berdarah dengue (DBD), maka Puskesmas Kecamatan Karimun berkerjasama Polsek Urban Karimun membagi-bagikan serbuk abate. Ini dilakukan untuk menekan angka penderita DBD.
Kepala Puskesmas Tanjung Balai, dr.H Ade Kristiawan mengatakan, kegiatan tersebut merupakan salah satu upaya pencegahan wabah DBD yang saat ini semakin meningkat tajam. Pembagian serbuk abate kepada pengendara dilakukan di trafic light Sungai Lakam Kecamatan Karimun dari tiga penjuru.
"Kita telah melakukan fogging didaerah rumah-rumah warga yang ada di Kecamatan Karimun ini, dan pada hari ini kita lakukan pembagian serbu abate kepada waraga. Kegiatan ini berkerjasama dengan pihak Polsek. Kita ada 3 M plus, yakni menguras, menutup dan mengubur plus abatesasi. Maka selain kita menghimbau memberantas sarang nyamuk dengan 3 M itu,” kata H. Ade Kristiawan, Jumat (19/9).
Kegiatan yang digelar sejak pukul 08.15 WIB itu membawa 200 kantong plastik yang diisi masing-masing dua serbuk abate dengan total seluruhnya sebanyak 400 serbuk dibagikan kepada pengendara. Sedangkan pemakaian untuk satu plastik serbuk abate hanya cukup satu drum saja dan mampu bertahan sampai tiga bulan pemakaian. Dengan cara plastik dilubangi menggunakan jarum lalu diletakkan pada wadah penampungan air di rumah.
Sementara Kapolsek Urban Tanjung Balai, Kompol S.Dalimunthe yang juga bersama dengan beberapa personilnya turut serta membagikan serbuk abate. Ia mengaku aksi tersebut sangat penting untuk menekan angka penderita DBD di wilayah kerjanya.
"Tentunya harapan kita agar penderita DBD tidak bertambah lagi khususnya di Kecamatan Karimun dan Kabupaten Karimun secara keseluruhan. Mudah-mudahan wabah ini tidak terus menerus melanda tempat kita," ucapnya.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Karimun pada Juli lalu tercatat kasus DBD masih pada pada angka 93 dan itu sudah dinilai meningkat dari tahun 2013 lalu yang hanya mencapai 84 kasus. Namun sampai September tahun ini sejak Juli lalu, ternyat kasusnya terus meningkat beberapa kali lipat dan saat ini telah mencapai angka 255 kasus dan itu belum sampai pada Desember. Dari jumlah tersebut tercatat lima meninggal dunia empat diantaranya anak-anak dan satu dewasa.